Jakarta -Saat-saat ini cuaca Indonesia sedang berada di level ekstrim karena mencapai hingga 37 derajat celsius.
Menurut BMKG, suhu panas di Indonesia disebabkan oleh dinamika atmosfer yang tidak biasa kemudian diikuti oleh terjadinya gelombang panas di wilayah Indonesia.
Sebab itu, BMKG menyarankan masyarakat untuk menggunakan sunscreen atau tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan ataupun menggunakan pelindung topi atau kacamata.
Namun, banyak orang yang masih menyepelekan pentingnya sunscreen.
Saat seseorang berada di bawah teriknya matahari tentu kulit akan menjadi gelap.
Namun lebih dari itu, bahaya tidak memakai sunscreen bisa merusak kolagen kulit dan hal-hal lainnya.
Berikut 8 akibat tidak memakai sunscreen yang sebaiknya jangan diabaikan: 3 Penyebab Rusaknya Produksi Kolagen yang Membuat Wajah Cepat Keriput Bahaya tidak memakai sunscreen adalah berisiko mengalami kanker kulit.
Ada berbagai jenis kanker kulit, kemungkinan besar Anda bisa terkena melanoma.
Selain terkena melanoma, kanker kulit dapat menyebar ke seluruh tubuh Anda, bermetastasis ke tulang, hati, dan ginjal Anda.
Jika Anda ingin mengurangi kemungkinan terkena penyakit tersebut sebaiknya perlu memakai sunscreen saat beraktivitas sehari-hari.
Paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kulit Anda menjadi kering sekaligus kasar dan ketika sinar UV berinteraksi dengan sel-sel kulit, mereka dapat memengaruhi penampilan dan pertumbuhan jaringan tubuh.
Seiring berjalannya waktu, kulit Anda mungkin menjadi kurang elastis.
Saat kulit Anda menjadi kering, hal tersebut bisa membuat Anda terlihat lebih tua dari usia sebenarnya.
Selain itu jika idak pernah memakai sunscreen bisa menyebabkan warna kulit berubah.
Paparan sinar ultraviolet secara lama dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti adanya bintik hitam dan muncul efek penuaan dini.
Terlebih terkena paparan sinar matahari secara terus menerus bisa menyebabkan tidak meratanya produksi melanin yang bisa menciptakan bintik hitam yang nantinya sulit dihilangkan.
5 Mitos tentang Tabir Surya yang Bisa Membahayakan Kulit Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan sinar UV berulang kali dan dalam jangka waktu yang lama dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh Anda.
Radiasi UVA dapat menekan sistem kekebalan Anda dengan menghambat presentasi antigen, meningkatkan produksi sitokin imunosupresif, dan menghasilkan sel pengatur yang merusak sistem kekebalan.
Jika Anda tidak memiliki imun yang kuat, Anda mungkin akan terkena virus dan kemungkinan akan terkena infeksi.
Bukan hal tabu jika terkena paparan sinar matahari secara berulang bisa menyebabkan bekas luka yang Anda miliki akan semakin menghitam dan gelap.
Bahkan bisa juga bekas luka tersebut akan melepuh dan mengalami pengelupasan jika tidak dirawat dengan baik.
Sebab itu untuk mencegah maupun mengurangi bekas luka disarankan untuk rajin menggunakan sunscreen.
Bahaya tidak memakai sunscreen yang paling umum adalah kulit terbakar.
Tidak memakai sunscreen dalam waktu 20 hingga 30 menit kulit Anda bisa terbakar seperti luka bakar biasa dan kulit bisa terkena sengatan matahari.
Ada beberapa tanda khusus bahwa Anda mengalami sengatan matahari seperti kulit merah, hipersensitivitas terhadap sentuhan, dan ketidaknyamanan yang terus-menerus.
Paparan sinar matahari yang berulang juga dapat menyebabkan penuaan dini.
Secara khusus, jika Anda tidak melindungi diri sendiri saat berada di luar, bisa menyebabkan munculnya garis, kerutan, noda, dan bintik-bintik yang dapat membuat Anda tampak lebih tua dari usia sebenarnya.
Terutama berlaku untuk area seperti wajah dan dada yang paling sering terpapar sinar matahari.
Radiasi sinar UV dapat merusak kolagen pada kulit sehingga mengurangi fleksibilitas kulit.
Fleksibilitas kulit yang menurun menyebabkan kulit tidak bisa “kembali” ke posisi “semula” sesudah digerakkan.
Hal ini menyebabkan kulit “melorot” dan keriput sehingga penuaan dini tidak bisa diminimalisir.
DWI LUCY SUSETIOWATI | BERBAGAI SUMBER Pilihan editor: Alasan Mengapa Bibir Juga Perlu Dilindungi dengan Tabir Surya